popofmystory

Story About Single Life, Relationship & Marriage

4 Prinsip Hidup Supaya Tetap Waras Menjalani Masa Lajang di Usia 39 Tahun


4 Prinsip Hidup Supaya Tetap Waras Menjalani Masa Lajang di Usia 39 Tahun


Well, single di usia 39 tahun itu banyak tantangannya. Di saat umur yang sudah nggak lagi muda dan orang-orang sudah membangun sebuah keluarga dan kamu masih sendirian.

Kadang capek, setiap kali bertemu dengan orang baru harus menjelaskan lagi alasan kenapa usia hampir kepala 4 masih betah melajang. Kalau lagi mood baik, saya akan menjelaskannya dengan gamblang ke orang-orang, tapi kalau saya sudah tidak lagi punya energi biasanya saya akan jawab, ‘doakan saja.’

Belum lagi soal relationship, kadang malas untuk kenal orang baru karena itu artinya harus beradaptasi lagi dengan hubungan yang baru. Kadang ini yang bikin emosi nggak karuan.

Untung saja punya kesibukan. Paling nggak bisa menggunakan energi yang dimiliki untuk membangun karir, membereskan masalah personal yang belum kelar.

Ini dia 4 prinsip hidup yang saya terapkan supaya tetap waras menjalani masa lajang di usia 39 tahun. Simak sampai habis ya.

Kebahagiaan Diri Sendiri yang Utama


Bertahun-tahun saya pernah hidup sebagai people pleaser. Hidup saya kebanyakan dihabiskan untuk menyenangkan orang lain. Biar nggak ada drama. Entah dalam kehidupan pertemanan, keluarga atau relasi dengan pasangan.

Melelahkan.

Saat kita menjalin relasi dengan orang lain kebanyakan dari kita malah menginvestasikan cinta, perhatian dan waktu untuk mereka. Membuat kita lupa untuk memberikan waktu kepada diri sendiri. Kita sibuk membuat orang lain nyaman, tapi lupa apakah yang kita lakukan itu membuat diri kita nyaman. Just for people's attention.

So, kalau dalam perjalanan kamu menjalin hubungan dengan orang lain dan kamu nggak merasa nyaman. Boleh kok cut off karena kebahagiaanmu itu tidak harus berdasar pada orang lain. Jadi, jangan takut untuk ditinggalkan dan kamu tetap bertahan dalam hubungan toxic.

Nggak mudah. Memang. Ini saatnya kita belajar untuk membahagiakan diri sendiri.

Nikmati Kesendirian Dengan Explore Hal-Hal Baru


Sendiri bukan berarti tak bahagia. Sembari menunggu masa kesendirian, kamu bisa explore hal-hal baru yang membuat semakin bertumbuh. Selagi banyak kesempatan. Nggak perlu ijin sama pasangan atau ribet ngurusin anak.

Mau ikutan kelas Yoga. Bisa banget. Memperbaiki postur tubuh sekaligus recharge pikiran.

Ikutan kelas parenting. Boleh, ilmu yang kita miliki nanti bisa jadi bekal untuk rumah tangga kita kelak.

Semangat belajar ya.

Baca juga:

Tidak Semua Orang Bisa Mengakses Kehidupan Pribadimu


Ada yang bilang, kalau masih single buka kesempatan seluas-luasnya untuk memperluas networking sapa tahu ada calon potensial jodohmu di situ.

Ketika berkenalan dengan orang baru, bukan berarti kamu memberikan akses pada semua orang seputar kehidupan pribadimu. Cukup orang-orang tertentu yang sekiranya memang bisa kamu lihat memiliki potensi untuk menjadi calon pendampingmu.

Dengan begini kamu nggak perlu menguras energi dan membuang waktu untuk orang-orang seharusnya tidak menjadi bagian dari hidupmu.

Don’t Set For Less


“Jangan kebanyakan pilih-pilih, emang ada yang mau sama kamu?”

Please, buat kamu yang masih lajang di usia yang tidak lagi muda. Jangan terlalu terintimidasi dengan kalimat di atas ya. Mau berapapun umurmu kamu masih punya kesempatan kok untuk memilih.

Sebagai wanita kita hanya punya kesempatan satu kali untuk memilih pasangan hidup kita. Jadi, pilih dan seleksi dengan baik. Paling penting kita juga bertumbuh dan memantaskan diri untuk calon pasangan kita. Percayalah Allah bakal kasih terbaik.

So, buat kamu kamu yang masih single di usia 39 tahun. Tetap semangat untuk menunggu. Saat waktunya tepat, Allah akan berikan kita pasangan yang terbaik.


Komentar

  1. setuju banget nih Kak, kebahagian diri itu yang utama, karena sejatinya yang tau diri kita ya kita sendiri, kita butuhnya apa, kita bahagianya bagaimana ya kita sendiri yang kendalikan.
    punya pasangan kemudian berkeluarga tapi kalau tidak baik-baik saja kan juga bukan orang yang merasakan, belum tentu mereka yang sibuk tanya "kapan" yang akan membantu jika kita tidak baik-baik saja dalam urusan rumah tangga :(

    BalasHapus
  2. Kak, aku jadi teringat sama seuah film korea selatan yang belum lama ini kusaksikan. Judulnya Single in Seoul. Sedikit banyak, apa yang disampaikan dalam film itu, persis seperti apa yang Kakak suarakan. And of course, mau berapa pun usia seseorang, akan selalu ada kesempatan untuk menentukan pilihan dan itu malah harus lho. Dalam hal apa pun itu. Serve yourself better nggak sih?

    BalasHapus
  3. saya udah nolak beberapa laki2 yang mau dekat sama saya, cuma karena saya nggak nyaman sama pendekatan mereka yg agresif. hahaa.. aku sih nggak mikirin juga soal menikah, jadi santai aja...

    BalasHapus
  4. Terkadang sebuah pilihan itu kita yang menentukan gitu ya termasuk dalam hal menikah dan kita nggak tahu butuh rahasia jodoh dari Allah akan datang kapan dan harus tetap optimis bagi yang belum menemukan pasangan tetap semangat.

    BalasHapus
  5. untuk urusan jodoh saya percaya kalo semuanya sudah diatur oleh Tuhan. saya jadi ingat sama salah seorang teman perempuan, yang baru dipertemukan dengan pasangannya di usia 44 thn. semuanya akan indah pada waktunya dan saya setuju banget kalo banyak hal positif yg bisa kita lakukan utk terus mengupgrade diri drpd hanya berfokus pd masalah pasangan.

    BalasHapus
  6. Aku setuju bagian 'ngga semua orang bisa akses kehidupan pribadimu'. Karena gimana-gimana, kita harus memberikan ruang yang cukup untuk diri kita sendiri menikmati kesendirian dengan rahasia-rahasia kita, dengan privasi kita yang nggak perlu diceritakan ke orang lain

    BalasHapus
  7. Menunggu jodoh itu kadang memang melelahkan ya, mbak. Saya dulu pernah pada fase apakah aku nggak bakal ketemu jodoh? Tapi pastinya kita tetap memohon kepada allah ya semoga segera dipertemukan jodoh yang sevisi sehingga bisa menjalani rumah tangga yang samara

    BalasHapus
  8. Aku setuju banget siih..
    Maaf.. kami juga punya keluarga dengan usia 45+ yang baruu akan menikah besok. Beliau adalah masku sendiri.
    Aku suka nangiisss kalau ada saudara terutama pihak tetua yang dorong-dorong buat menikah.
    Karena rasanya masku ini jadi orang yang so picky dan cap-cap lainnya yang bikin down.

    Semoga Allah beri yang terbaik yaa..
    In syaa Allah akan indah pada waktunya.

    BalasHapus

Posting Komentar