Tahun 2023 merupakan puncak dari segala kesedihan yang saya alami. Nggak tahu kenapa rasanya hari-hari saya banyak dilalui dengan air mata. Sebuah perjalanan yang membawa saya untuk mengenali emosi sedih.
Bertahun-tahun lamanya, saya diajari untuk meredam segala emosi yang saya rasakan. Ketika kamu marah atau tidak suka dengan situasi yang dihadapi atau mood hari itu berantakan. Itu urusanmu. Kamu tidak boleh menunjukkannya. Kamu harus tetap tersenyum dan membuat orang lain bahagia.
Sampai suatu waktu, saya tidak bisa lagi membendung segala emosi yang dirasakan. Hari-hari saya banyak dilakukan dalam kamar, menangis. Menangis sesuatu yang tidak saya tahu apa penyebabnya. Ada satu masa tiba-tiba dada terasa sesak karena karena sebuah trigger dari orang terdekat.
Rasanya melelahkan.
Di tahun 2023, kali pertama, saya melakukan janji konseling dengan Psikolog. Saya merasa rasa sedih yang saya alami fasenya berkepanjangan, itu artinya mental saya sedang tidak baik-baik saja.
Dari hasil konseling, didapatkan saya mengalami gejala depresi ringan. Menurut Psikolog, saya belum butuh untuk dirujuk ke Psikiater karena intensitasnya belum menuju yang mengganggu aktifitas sehari-hari.
Benang kusut di kepala perlahan terurai, saya bisa mendapatkan sebuah insight tentang permasalahan yang dihadapi. Bahwa ini pasti dilalui seperti tahun-tahun sebelumnya.
Saat rasa sedih tiba-tiba muncul, biasanya saya akan melakukan relaksasi dengan cara menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Lakukan dengan berulang-ulang.
Jika tidak berhasil, biasanya saya akan menggunakan teknik pelukan kupu-kupu. Di mana memeluk diri sendiri sambil menepuknya perlahan.
Kedua teknik ini cukup efektif buat saya ketika tiba-tiba rasa sedih datang di saat yang tidak tepat.
Memvalidasi Semua Emosi
Jika rasa sedihnya terlalu menyesakkan, biasanya saya akan membiarkan diri menangis. Menangis merupakan salah satu cara untuk memvalidasi semua emosi yang dirasakan saat itu.
Membiarkan semua perasaan sesak yang menghimpit dada, perlahan memudar seiringnya dengan air mata.
Jika suasana hati sedang tidak baik-baik saja, biasanya saya akan menulis semua perasaan yang saya alami saat itu. Entah berupa tulisan tangan di buku jurnal atau bahkan menulisnya pada aplikasi jurnal di ponsel.
Pokoknya mencurahkan hati sampai lega, dan buat saya menulis jurnal ini cukup efektif ketika kamu sedang tidak baik-baik saja dan enggan untuk curhat sama sahabat.
Tidur adalah cara saya untuk melupakan kesedihan. Dari dulu, salah satu mekanisme pertahanan ketika merasa mental sedang tidak baik-baik saja ya tidur.
Tubuh seakan memberikan alarm mengantuk supaya saya bisa melupakan sejenak rasa sedih yang tengah dialami. Saya bisa tidur dalam waktu lama dan tetap merasa ngantuk saat bangun. Saya merasa energi seolah-olah terkuras habis.
Ketika mental saya sehat, biasanya pola tidur saya akan kembali normal
Beginilah cara saya mengatasi rasa sedih yang tiba-tiba melanda. Setiap orang memiliki cara sendiri dalam mengatasi hal ini.
Apa yang kamu lakukan saat sedih?
Bertahun-tahun lamanya, saya diajari untuk meredam segala emosi yang saya rasakan. Ketika kamu marah atau tidak suka dengan situasi yang dihadapi atau mood hari itu berantakan. Itu urusanmu. Kamu tidak boleh menunjukkannya. Kamu harus tetap tersenyum dan membuat orang lain bahagia.
Sampai suatu waktu, saya tidak bisa lagi membendung segala emosi yang dirasakan. Hari-hari saya banyak dilakukan dalam kamar, menangis. Menangis sesuatu yang tidak saya tahu apa penyebabnya. Ada satu masa tiba-tiba dada terasa sesak karena karena sebuah trigger dari orang terdekat.
Rasanya melelahkan.
Di tahun 2023, kali pertama, saya melakukan janji konseling dengan Psikolog. Saya merasa rasa sedih yang saya alami fasenya berkepanjangan, itu artinya mental saya sedang tidak baik-baik saja.
Dari hasil konseling, didapatkan saya mengalami gejala depresi ringan. Menurut Psikolog, saya belum butuh untuk dirujuk ke Psikiater karena intensitasnya belum menuju yang mengganggu aktifitas sehari-hari.
Benang kusut di kepala perlahan terurai, saya bisa mendapatkan sebuah insight tentang permasalahan yang dihadapi. Bahwa ini pasti dilalui seperti tahun-tahun sebelumnya.
Bagaimana Cara Saya Melewati Masa Sedih
Relaksasi
Saat rasa sedih tiba-tiba muncul, biasanya saya akan melakukan relaksasi dengan cara menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan. Lakukan dengan berulang-ulang.
Jika tidak berhasil, biasanya saya akan menggunakan teknik pelukan kupu-kupu. Di mana memeluk diri sendiri sambil menepuknya perlahan.
Kedua teknik ini cukup efektif buat saya ketika tiba-tiba rasa sedih datang di saat yang tidak tepat.
Memvalidasi Semua Emosi
Jika rasa sedihnya terlalu menyesakkan, biasanya saya akan membiarkan diri menangis. Menangis merupakan salah satu cara untuk memvalidasi semua emosi yang dirasakan saat itu.
Membiarkan semua perasaan sesak yang menghimpit dada, perlahan memudar seiringnya dengan air mata.
Menulis Jurnal
Jika suasana hati sedang tidak baik-baik saja, biasanya saya akan menulis semua perasaan yang saya alami saat itu. Entah berupa tulisan tangan di buku jurnal atau bahkan menulisnya pada aplikasi jurnal di ponsel.
Pokoknya mencurahkan hati sampai lega, dan buat saya menulis jurnal ini cukup efektif ketika kamu sedang tidak baik-baik saja dan enggan untuk curhat sama sahabat.
Tidur
Tidur adalah cara saya untuk melupakan kesedihan. Dari dulu, salah satu mekanisme pertahanan ketika merasa mental sedang tidak baik-baik saja ya tidur.
Tubuh seakan memberikan alarm mengantuk supaya saya bisa melupakan sejenak rasa sedih yang tengah dialami. Saya bisa tidur dalam waktu lama dan tetap merasa ngantuk saat bangun. Saya merasa energi seolah-olah terkuras habis.
Ketika mental saya sehat, biasanya pola tidur saya akan kembali normal
Beginilah cara saya mengatasi rasa sedih yang tiba-tiba melanda. Setiap orang memiliki cara sendiri dalam mengatasi hal ini.
Apa yang kamu lakukan saat sedih?
Kalau untuk teknik pelukan kupu-kupu sendiri itu ada waktunya nggak, kak? Misalkan 5 menit atau harus sampai kita merasa tenang?
BalasHapusTerima Kasih tips nya kak.
BalasHapus