Kira-kira hal apa saja yang dulunya buat kita terasa aneh dan saat dewasa kamu menyadari bahwa hal tersebut ya biasa saja.
Punya Sedikit Teman Itu Bukan Masalah
Saat masih kanak-kanak atau duduk di bangku kuliah. Memiliki banyak teman itu rasanya menyenangkan. Kamu bisa berpindah dari grup yang satu ke grup lainnya. Bahkan, rajin ikut komunitas supaya dipertemukan oleh teman-teman baru.
Menjelang usia 30-an, aku menyadari bahwa memiliki punya beberapa sahabat iitu rasanya amat sangat nyaman. Sedikit drama dan tidak banyak energi yang harus dikeluarkan sehinggan tidak akan membuatmu kelelahan.
Tidak Banyak Bicara dan Lebih Banyak Mendengarkan
Makin ke sini, aku lebih suka mendengar orang lain berbicara. Mendengarkan apa isi kepala mereka tanpa berusaha untuk memotong pembicaraan orang lain.
Dulu, saat masih berusia 20-an, aku akan amat senang untuk berbicara di depan banyak orang dan bahkan seakan-akan ingin menunjukkan siapa diriku. Bahkan, tak jarang memotong pembicaraan orang lain.
Sekarang, aku berusaha untuk membiarkan orang lain mengambil kendali pembicaraan. Aku sedang ingin belajar untuk mendengar dan baru berbicara ketika orang meminta pendapat.
Males Berdebat Dengan Orang Lain
Waktu masih usia 20-an. Mungkin aku punya banyak energi untuk meladeni obrolan orang lain atau bahkan berdebat jika perbedaannya semakin besar.
Sekarang, aku malas mendebat sesuatu yang nggak cocok dengan apa yang dipikirkan. Berasa buang-buang energi. Jadi, biarkan saja orang membuat kesimpulannya sendiri, selama tidak merugikan diriku.
Pada akhirnya aku belajar menghargai pendapat yang diberikan orang lain dan lebih memilih untuk tidak mengambil kesimpulan sendiri.
Suka Menghabiskan Waktu Di rumah
Aku yang dulu lebih suka menghabiskan waktu di luar rumah untuk sekedar bertemu teman-teman atau memang tidak mau berlama-lama di rumah. Paling tidak dalam sebulan harus ada acara keluar biar nggak bosan.
Sehabis covid, aku lebih menikmati waktuku di rumah terutama di dalam kamar. Bahkan kadang merasa 24 jam itu tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhanku.
Fokus Sama Kebahagiaan dan Pencapaian Diri Sendiri
Makin ke sini, aku memilih untuk fokus sama diri sendiri. Ada banyak PR yang harus kuperbaiki atas diriku. Jadi, kalau seumpama agak nggak update sama kondisi teman. Ya mohon untuk dimaklumi.
Bertambahnya usia, prioritas juga berubah. Dulu, lebih berpusat sama orang lain dan sekarang memilih memusatkan kembali pada diri sendiri. Intinya diri sendiri harus bahagia, baru orang lain.
Nah, apakah kalian juga mengalami fase yang sama denganku?
Baca juga:
Komentar
Posting Komentar